Senin, 08 Desember 2014

PERAN PEMUDA DALAM BIDANG TEKNOLOGI


PERAN PEMUDA DALAM BIDANG TEKNOLOGI

Dalam era globalisasi yang penuh persaingan ini, kekuatan ekonomi suatu negara sesungguhnya berakar dari kemampuan teknologi dan inovasi yang dimiliki bangsa tersebut. Karena itu, untuk mendorong akselerasi kemakmuran bangsa, maka kekuatan Iptek dan inovasi bangsa tersebut perlu ditempatkan menjadi penghela utama kekuatan ekonomi. Pemuda dengan dipelopori para mahasiswa, harus dapat mengambil peran penting dalam perkembangan Iptek di masa mendatang.

Pemuda juga harus mampu menciptakan suatu teknologi yang bisa melambungkan nama Indonesia ke dunia internasional. Dengan tenaga yang masih energik, pemuda bisa bekerja ekstra keras untuk menciptakan suatu teknologi. Pemuda juga tidak cepat puas, jadi mereka akan selalu menghasilkan karya-karya teknologi dengan kualitas terbaik. 

Karena itu, kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7JWDUQWFjG1Qbw64lPKJJhXqZZ1gL2lvOMBUW9v4V1Mw0N-PnUvLX5OS-sWK50iV3CtLy5rxOl1DqH27AKxhU8jbO_-5aUI4NZtxoVzz62axsT7ux_L3EFYmmcY7QX6GTf967cSeBo64/s200/panser2.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGBM3sEY4m9H4V0ar92xIdkL9ChJSINQYhM4oRgx06CeUN85aavLwKhB96rnS0qyK5KzZBM6azcTq6evw_hhZhywJtEUPEu7e9u0gSaUULTyLUw66a-FrgaHd2DehBbVlwAjR19IA-rcc/s200/mikro.jpg

Gambar di atas merupakan contoh terknologi karya anak Indonesia.


Di manapun di negeri ini, perubahan itu datang dari orang muda. Jika kita melihat jauh ke belakang, perjuangan kemerdekaan Indonesia tak bisa dilepaskan dari semangat kaum mudanya. Beralihnya kekuasaan dari Orde Baru juga karena kekuatan generasi muda (mahasiswa), hingga kemudian tonggak reformasi berdiri di negara ini.
Bahkan Bung Karno, tokoh besar bangsa Indonesia pernah berkata. "Berikan Saya sepuluh pemuda, maka Saya akan mengubah dunia." Orang sekelas Bung Karno saja percaya dengan kekuatan kaum muda yang bisa membawa perubahan. Tentu saja, hal itu masih berlaku hingga saat ini, jika para generasi muda bisa mengejewantahkan semangat, optimisme, kedinamisan, dan jiwa revolusioner para kaum muda.
Di zaman yang serba berteknologi canggih sekarang, jiwa kaum muda tentu tak hanya sekedar semangat menggebu-gebu saja. Jiwa-jiwa yang penuh perubahan itu harus diselaraskan dengan penguasaan terhadap kemajuan teknologi. Karena kehidupan manusia sekarang sudah tak bisa lagi dipisahkan dari pergerakan dunia teknologi.
Information Communication Technology (ICT) atau teknologi komunikasi informasi adalah salah satu tonggak peradaban dunia saat ini. Mulai dari televisi, handphone, hingga internet sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita. Malah teknologi mengambil satu posisi penting dalam kehidupan manusia. Alat-alat canggih tersebut sudah menjadi bagian pelengkap dalam perkembangan dunia, termasuk dalam refleksi jiwa kaum muda.
Dalam Digital Grown Up (2009), Dan Tapscott bertutur soal datangnya era konektivitas. Zaman di mana semua sendi kehidupan, dari yang substansial hingga hal remeh-temeh, terakomodasi pada medium teknologi koneksi sosial internet. Pertanyaan tentang buku baru atau harga sebuah buku, misalnya, tak lagi ditanyakan kepada teman kuliah yang baru pulang dari toko buku. Namun, cukup diketikkan kata kunci pada mesin pencari (search engine) yang ada pada internet.

Menguasai Teknologi

Pemuda adalah ujung tombak terhadap perubahan suatu Negara tertentu, maka pemuda harus bisa menguasai perkembangan teknologi masa kini. Pemuda harus mampu memanfaatkan teknologi untuk terus mengobarkan perubahan menuju kemajuan ke arah yang lebih baik bagi negeri ini. Karena perjuangan sekarang bukan lagi bergerilya di dalam hutan. Perjuangan di zaman serba canggih ini adalah peperangan dalam menguasai teknologi-teknologi serba mutakhir.

Tidak bisa kita pungkiri lagi, kalau ternyata masih banyak masyarakat kita yang masih gagap teknologi. Belum adanya kemerdekaan teknologi ini terutama terjadi di daerah-daerah pelosok yang pastinya belum tersentuh oleh alat-alat komunikasi dan informasi yang berbasis teknologi. Jangankan memikirkan perkembangan teknologi, untuk memikirkan besok mau makan pakai apa sudah begitu banyak menyita waktu mereka.

Di sinilah kemudian muncul permasalahan jurang digital (digital divide) di tengah-tengah masyarakat kita. Banyak warga terutama di daerah-daerah di mana infrastruktur teknologi masih belum menyentuh kehidupan mereka, tentu saja tak mampu mengoperasionalkan perangkat teknologi tersebut. Masalah ini tentu saja dapat merintangi laju perkembangan sosial dan ekonomi, serta meninggalkan wilayah-wilayah yang lebih kurang jauh di belakang.

Masalah digital divide semakin menyulitkan kita untuk mendapatkan kemerdekaan teknologi tersebut. Penerapan teknologi secara meluas di kalangan warga akan terasa lambat, karena ditambah lagi dengan sejumlah hambatan dalam aspek demografi, perilaku, budaya, fungsional, dan juga teknologi. Teknologi akhirnya menjadi penyebab jurang komunikasi yang semakin lebar di dalam masyarakat.

Pada bagian inilah kemudian tugas generasi muda bertambah satu lagi, membebaskan masyarakat Indonesia dari kegagapan akan teknologi tersebut. Kita sebagai pemuda harus ikut mendorong kebijakan untuk memasyarakatkan teknologi hingga ke seluruh pelosok Tanah Air. Kaum muda sebagai generasi pembawa perubahan, harus mampu membawa kehidupan masyarakat ke zaman teknologi canggih, tanpa membeda-bedakan golongannya. Sehingga, tak ada lagi masyarakat yang terjajah dalam perkembangan teknologi masa kini. Semua masyarakat pun bisa melanjutkan perjuangan di era digital ini.

Usaha ini memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa berhasil. Hanya memang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengimplementasikannnya dan kemudian dapat melihat hasilnya. Selan itu, juga membutuhkan biaya yang lebih besar. Namun pastinya, tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Semuanya harus dicoba. Tentu saja ini tanggung jawab yang besar bagi para generasi muda Indonesia, sebagai generasi pembawa perubahan.

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Sosialisasi Pemuda Indonesia

Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri direntang masa kanak-kanak dan masa dewasa dimasa inilah seorang pemuda bersifat labil, kontrol emosi dan kstabilan pendirian masih bisa dipengaruh oleh pihak luar.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi. Proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi. Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung.
Seorang pemuda harus bisa beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan disekitarnya. Maksudnya agar tumbuh sikap rasa peduli dan rasa kebersamaan didalam dirinya. Dalam kehidupannya seorang pemuda dituntut dapat bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Proses sosialisasi pemuda didefinisikan proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga. Melalui proses sosialisasi, individu (pemuda) akan memahami cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Sesuai dengan pepatah lama semakin banyak dilihat semakin banyak dirasa. Jadi pengalaman adalah hal yang dibutuhkan seorang pemuda bisa bertindak dan mengasah pola pikirnya untuk perubahan yang akan datang.
Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Seorang pemuda dituntut dapat merubah keadaan kearah yang lebih baik bukannya memperburuk keadaan atau merusak tatanan yang telah ada. Calon-calon pemimpin yang akan datang, tokoh masyarakat atau bahkan menjadi panutan untuk orang lain.
Kilas balik sejarah bangsa kita Indonesia. Bukan fisik atau senjata menjadi tonggak awal kita merdeka tapi karena adanya inisiatif atau kesadaran para pemuda zaman perjuang waktu itu.. Adanya sikap revolusioner dan motivasi diri maka pemuda saat itu bisa membawa negara kita mencapai kemerdekaan. Sebagai contoh, berdirinya Bung Tomo telah menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan rakyat indonesia. Ini artinya bahwa pemuda mampu menggapai apapun dan mampu membuat sebuah perubahan yang luar biasa. Bung tomo adalah organisasi perkumpulan pemuda yang pertama, lalu semangatnya telah memotivasi pemuda-pemuda lain sehingga terbentuklah organisasi pemuda-pemuda yang lain seperti jong java,jong sumatera, maupun jong-jong lainnya.
Dalam sebuah pidatonya, Soekarno pernah mengorbakan semangat juang Pemuda. Sukarno mengatakan “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power.
Pemuda adalah sesuatu yang luar biasa, seperti yang telah dibicarakan sebelumnya walaupun emosi yang sangat labil tapi pemuda memiliki kelebihan-kelebihan yang menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri. Tetapi sering kali informasi yang diterima tidak melalui seleksi yang ketat sehingga seorang pemuda mudah terbawa arus dan pengaruh media massa yang ada.
Kondisi yang masih labil membuat pemuda sering hanyut dengan berbagai pergaulan untuk itu berhati-hatilah memilih teman bergaul. Diperlukan pertahanan yang kuat agar tidak terjerumus kedalam kegelapan akibat pergaulan bebas yang sangat membahayakan generasi muda. Banyak contoh-contoh menunjukkan pemuda atau generasi zaman sekarang rusak, mulai dari video porno SMA, Sex bebas SMP.Mau jadi apa generasi seperti ini.Bukannya memperbaiki kondisi bangsa sekarang malah menambah beban yang ada.
Lihatlah dizaman sekarang teknologi yang berkembang telah disalahgunakan seolah-olah globalisasi telah memberi efek buruk pada generasi muda. Individualisme itulah yang terjadi pada pemuda zaman sikap peduli pada lingkungan sekitar menurun drastis. Contoh umum jika ada kerja bakti dilingkungan sekitar banyak pemuda yang bermalas-malasan untuk ikut serta dalam kegiatan ini lebih memilih bermain dirumah atau memainkan android,iphone atau gadget yang lain .
Kesimpulannya adalah bahwa seorang pemuda harus memiliki jiwa dan sikap metal yang bisa membawa ia menciptakan sebuah perubahan kearah yang lebih baik dan memiliki kemampuan sosialisasi ditengah kehidupan masyarakat agar ia mampuberadaptasi dengan kehidupan sosialnya
Semakin banyak ia bergaul dengan orang lain maka semakin banyak pengalaman yang ia peroleh. Ia dikenal banyak orang dan mendapat banyak sekali akses dari orang disekitarnya ditambah dengan etika dan kepribadiannya yang baik, siapapun pasti menyukai sosok pemuda seperti ini.

Sabtu, 08 November 2014

PERANAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN TUMBUH KEMBANG ANAK



Latar Belakang
Tahun-tahun pertama kehidupan manusia merupakan periode yang sangat penting dan kritis. Keberhasian tumbuh kembang anak di tahun-tahun pertama akan sangat menentukan hari depan anak. Kelainan atau penyimpangan apapun kalau tidak diintervensi secara dini dengan baik pada saatnya, apalagi yang tidak terdeteksi akan mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak di kemudian hari. Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat trcapainya berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-psiki-sosial dan perilaku. Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Proses yang unik dengan hasil akhir yang berbeda-eda memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.. Untuk itu orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan tumbuh kembang anak secara optimal.
Kata kunci : lingkungan, tumbuh kembang, pembentukan karakter.

A. Pendahuluan
Anak merupakan aset yang menentukan kelangsungan hidup, kualitas dan kejayaan suatu bangsa di masa mendatang. Oleh karena itu anak perlu dikondisikan agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan dididik sebaik mungkin agar di masa depan dapat menjadi generasi penerus yang berkarakter serta berkepribadian baik.
Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dikenal oleh anak. Karenanya keluarga sering dikatakan sebagai primary group. Alasannya, institusi terkesil dalam masyarakat ini telah mempengaruhi perkembangan individu anggota-anggotanya, termasuk sang anak. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai bentuk kepribadiannya di masyarakat. Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa sebenarnya keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya terbatas sebagai penerus keturunan saja. Mengingat banyak hal-hal mengenai kepribadian seseorang yang dapat dirunut dari keluarga (Mardiya, 2000 : 10).
Akibat pengaruh globalisasi yang makin menguat di setiap aspek kehidupan, banyak bangsa-bangsa di dunia yang tidak berkarakter kehilangan jati dirinya. Tanpa di sadari budaya telah mengalami pergeseran (akulturasi). Semula batas budaya barat dan timur terlihat jelas, namun sekarang ini yang terjadi budaya luar secara permisif berbaur dengan budaya lokal. Kondisi yang demikian menjadi berbahaya ttakala budaya buruk dari luar ditelan mentah-mentah oleh anak-anak dalam sebuah keluarga. Seperti budaya kekerasan, minum minuman keras, penyalahgunaan narkoba atau seks bebas. Disinilah peran orang tua ditantang untuk mampu mengembalikan karakter anak dalam kapasitas agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya.





B. Tumbuh Kembang Anak : Sebuah Realitas
Sejak dilahirkan ke dunia setelah bersemayam dalam kandungan selama 9 bulan 10 hari, anak memliki ciri khusus yang membedakan dari orang dewasa, yakni terus tumbuh dan berkembang (Sunartini, 2001: 1). Tumbuh kembang anak sebenarnya sudah dimulai sejak pembuahan (konsepsi) sampai anak dewasa (kira-kira umur 21 tahun). Jadi tumbuh kembang ini merupakan suatu proses yang panjang dari satu sel menjadi berjuta sel manusia.
Pertumbuhan dan perkembangan anak secara prinsip dapat dibagi dalam 4 periode, yaitu masa balita, pra sekolah, masa pertengahan kanak-kanak dan masa renaja. (Herini Sarminto, 2004: 1). Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini terjadi pertumnuhan dan perkembangan dasar yang akan memperngaruhi perkembangan selanjutnya. Pertumbuhan anak ditunjukkan dengan bertambahnya tinggi dan berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, lingkar dada, dan sebagainya. Pertumbuhan anak ditunjukkan dengan faktor gizi dan nutrisi. Sementara perkembangan anak ditunjukkan dengan perkembangan psikomotor, perkembangan mental dan intelektual, perkembangan sosial, kemampuan komunikasi, perilaku dan perkembangan seksual. Perkembangan anak ini akan dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan (Hibana S. Rahman, 2002 :37)
Menurut Herini Sarminto (2004 : 2) faktor bawaan (genetik) merupakan faktor yang dibawa anak sejak lahir. Faktor bawaan ini merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Potensi bawaan yang bermutu bila dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif akan diperoleh hasil akhir yang optimal. Sementara faktor lingkungan merupakan faktor diluar individu. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisika-psiko-sosial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Secara garis besar faktor lingkungan ini dibagi menjadi dua yaitu : (1) Lingkungan anak sebelum anak lahir, misalnya gizi ibu, obat-obatan, penyakit ibu, stress, posisi janin, gangguan hormon, radiasi, infeksi dan sebagainya; (2) Posisi setelah anak lahir, misalnya gizi anak, penyakit-penyakit, gangguan hormon, perumahan, kebersihan, stimulasi, stress, kasih sayang, stabilitas rumah tangga dan adat istiadat.
Terkait dengan tumbuh kembang anak para ahli psikologi perkembangan sepakat bahwa usia balita adalah “The Golden Age” atau masa emas dalam tahap perkembangan hidup manusia. Dikatakan sebagai masa emas karena pada masa ini tidak kurang 100 milyar sel otak siap untuk distimulasi agar kecerdasan seseorang dapat berkembang secara optimal dikemudian hari. Dalam banyak penelitian menunjukkan kecerdsan anak usia 0-4 tahun terbangun 50% dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia 4 tahun pertama adalah masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak dibanding masa-masa sesudahnya. Artinya bila pada usia tersebut tidak mendapat rangsangan yang maksimal maka potensi tumbuh kembang anak tidak akan teraktualisasikan secara optimal. Disamping itu bukan tidak mungkin bila pada masa ini anak tidak dapat mengalami gangguan perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral sangat menentukan karakter cara bersikap dan pola perilakunya (Anik Rahmani Yudhastawa, 2005 : 10).




C. Hak Anak
Membicarakan kelangsungan hidup dimuka bumi ini adalah membicarakan manusia, karena manusia merupakan makhluk paling dominan dalam kehidupan dan lebih khusus untuk kelangsungan hidup masa dengan tergantung pada anak sebagai generasi penerus. Anak merupakan bagian dari generasi muda, penerus cita-cita dan perjuangan bangsa. Disamping itu anak merupakan sumber daya manusia yang perlu mendapatkan perhatian dan perlindungan dari berbagai ancaman dan gangguan agar supaya hak-haknya tidak terabaikan. (Sri Sugiharti, 2005: 1)
Tentang apa saja hak anak, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan resolusi No. 44/25 tentang konvensi hak-hak anak (Convention on the Rights of the Child) tertanggal 20 November 1989. Konvensi ini telah diratifikasi Indonesia pada tanggal 25 Agustus 1990 dengan keputusan presiden nomor 36 tahun 1990. sekarang ini Indonesia sudah mempunyai UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang didalamnya memuat 4 hak dasar anak yaitu:
1. Hak untuk memperoleh keberlangsungan hidup
2. Hak untuk tumbuh dan berkembang
3. Hak untuk berpartisipasi
4. Hak untuk memperoleh perlindungan
Menurut Noor Siswanto (2002:5) secara lebih terinci ada sebelas hak yang dimiliki oleh anak antara lain : (1) hak untuk didaftar sejak kelahirannya, hak atas nama, memperoleh kewarganegaraan dan sejauh mungkin mengetahui dan dipelihara oleh orang tuanya ; (2) hak mempertahankan identitas ; (3) hak tidak dipisahkan dengan orang tua ; (4) hak berhubungan dengan orang tua ; (5) hak menyatakan pendapat, kemerdekaan berpikir, beragama ; (6) hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul ; (7) hak memperoleh bantuan khusus dari negara bagi anak yang kehilangan lingkungan keluarga ; (8) hak menikmati norma kesehatan tertinggi dan hak memperoleh pendidikan ;(9) hak memperoleh pemeliharaan, perawatan serta perlindungan ; (10) hak untuk beristirahat, bersantai, bermain dan hak untuk turut serta dalam kegiatan rekreasi dan ; (11) hak untuk dilindungi dari eksploitasi ekonomi, eksploitasi seksual dan kegiatan yang bersifat pornografis serta pemakaian narkoba.
Hak-hak anak tersebut perlu diwujudkan agar tumbuh kembang anak dapat berlangsung optimal. Dengan adannya hak-hak tersebut sudah barang tentu menjadi kewajiban keluarga, masyarakat dan bangsa (termasuk didalamnya institusi pendidikan) untuk memenuhinya.
Keberhasilan bangsa ini dalam mencetak generasi yang berkwalitas menurut Sri Mirmaning Tyas (2005:10) sesungguhnya tidak dapat hanya disandarkan pada institusi pendidikan semata. Peran masyarakat luas, keluarga besar, pemerintah, swasta, dunia bisnis hingga orang tua sendiri perlu dimaksimalkan. Mendasarkan pada hak dasar anak maka hak yang paling sering diabaikan adalah hak partisipasi anak dalam menentukan arah perkembangan dirinya. Orang dewasa, guru, orang tua, pendidik seringh kali merasa lebih berhak menentukan apa yang terbaik bagi anak tanpa mempertimbangkan basis karakter anak. Sehingga yang terjadi kemudian amat banyak orang tua yang “Gagal” didik sejak kecil itu, melahirkan anak-anak yang “Gagal” seperti dirinya.

D. Membangun Karakter Anak
Membangun karakter berarti mendidik. Untuk berpikir tentang pendidikan dapat kita mudahkan dengan membuat analogi sebagaimana seorang petani yang hendak bertanam di ladang. Anak yang akan dididik dapat diibaratkan sebagai tanah, isi pendidiklah sebagai bibit atau benih yang hendak ditaburkan, sedangkan pendidik diibaratkan sebagai petani. Untuk mendapatkan tanaman yang bagus, seorang petani harus jeli menentukan jenis dan kondisi lahan, kemudian menentukan jenis bibit yang tepat, serta cara yang tepat, setelah mempertimbangkan saat yang tepat pula untuk menaburkan bibit. Setelah selesai menabur, petani tidak boleh diam, tetapi harus memelihara, danmerawatnya jangan sampai kena hama pengganggu (Suharsimi Arikunto 2004 : 1).
Membangun karakter anak, yang tidak lain adalah mendidik kejiwaan anak, tidak semudah dan sesederhana menanam bibit. Anak adalah aset keluarga, yang sekaligus aset bagsa. Membesarkan fisik anak, masih dapat dikatakan jauh lebih mudah dengan mendidik ajiwa karena pertumbuhanya dapat dengan langsung diamati, sedangkan perkembangan jiwa hanya diamati melalui pantulannya.
Menurut Oppenheim (dalam Suharsimi Arikunto, 2004 : 2) karakter atau watak seseorang dapat diamati dalam dua hal, yaitu sikap (attitude) dan perilaku (behavior). Jadi sikap sesorang termasuk anak-anak, tidak dapat diketahui apabila tidak ada rangsangan dari luar. Rangsangan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor anatara lain cara menyampaikan, waktu terjadinya, pemberian rangsangan dan cara memberikan rangsangan. Dengan demikian maka pemebntukan sikap yang selanjutnya merupakan pembetuk karekter atau watak anak, juga sangat tergantung dari rangsangan pendidikan yang diberikan oleh pendidik.
Banyaknya anak yang terlibat dalam tindak kenakalan nak baik berupa tindak kekerasan, penipuan, pemerkosaan/pelecehan seksual, pencurian, perampokan hingga pembunuhan serta tindakan/ perilaku yang negatif lainnya seperti mabuk-mabukan, merokok atau menyalahgunakan narkoba, merupakan salah satu bentuk gagalnya pendidikan terhadap anak.
Era globalisasi memang telah mengubah segalanya. Beratnya persaingan hidup telah menyebabkan orang lupa memperhatikan kebutuhn anak karena sibuk mencari nafkah. Sementara perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan budaya luar baik atau buruk mengalir bagitu derasnya. Dampaknya bila tidak ada pengawasan dan bimbingan yang cukup buruk dari luar. Oleh karenanya, sejak dini pada anak perlu ditanamkan nailai-nilai moral sebagai pengatur sikap dan perilaku individu dalam melakukan interaksi sosial di lingkungan keluarga, masyarakat maupun bangsa (Gunarwan, 2005 : 10).
Terdapat tiga teori perkembangan yang diyakini menentukan hasil jadi seorang anak. Pertama, teori tabula rasa, yakni teori yang menyatakan bahwa hasil jadi seorang anak sangat ditentukan seperti apa dia dididik. Teori ini mengibaratkan anak sebagai kertas putih yang kosong, tergantung siapa yang menulis dan melukisnya. Menulis dengan rapi atau dengan mencoret-coret bahkan diremas hingga kumal. Semua tergantung yang memegang kandali atas kertas putih tersebut.
Kedua, teori genotype, yang menyatakan bahwa hasil akhir seorang anak sangat ditentukan oleh gen (sifat, karakter, biologis) orang tuanya. Pepatah sering mendukung teori ini dengan perumpamanaan : air hujan mengalir tak jauh dari atapnya. Sifat kareakter, hingga yang lebih ekstrim lagi nasib anak-anak dianggap tidak akan jauh dari situasi orang tuanya. Penganut paham ini sangat kenatar jika sampai pada keputusan menentukan jodoh anak-anaknya. Orang tuanya cocok, maka hubungan anaknya boleh berlanjut, namun jika tidak cocok maka biasanya orang tua tidak akan memberi restu hubungan anaknya.
Ketiga, teori gabungan yang menggabungkan 2 karakter di atas di tambah denagn faktor mileu (lingkungan ). Teori ini banyak dipakai oleh para psikolog maupun pengembang pendidikan. Teori ini meyakini bahwa hasil akhir seorang anak ditentukan oleh tiga hal: faktor orang tua, faktor pendidkan dan faktor lingkungan. Banyak faktor lingkungan yakni dengan siapa dia bergaul, bergaul, pengaruh orang-orang dekat, paling diyakini sangat efektif mempengaruhi perkembangan anak
Membangun karakter anak dengan demikian dibutuhkan upaya serius dari berbagai pihak terutama keluarga untuk mengkondidikan ketiga faktor di atas agar kondusif untuk tumbuh kembang anak. Pendidikan karakter pada anak harus siarahkan agar anak memiliki jiwa mandiri, bertanggung jawab dan mengenal sejak dini untuk dapat membedakan hal yang baik dan buruk, benar-salah, hak-batil, angkara murka-bijaksana, perilaku hewani dan manusiawi (Witono, 2005:1)

E. Peran Orang Tua
Anak adalah individu yang unik. Banyak yang menagatkan bahwa anak adalah miniatur dari orang dewasa. Padahal mereka betulbetul unik. Mereka belum banyak memiliki sejarah masa lal. Pengalaman mereka sangat terbatas.
Di sinilah peran orang tua yang memiliki pengalaman hidup lebih banyak sangat dibutuhkan membimbing dan mendidik anaknya. Apabila dikaitkan dengan hak-hak anak, menurut Sri Sugiharti (2005 :1) tugas dan tanggung jawab orang tua antara lain :
1. Sejak dilahirkan mengasuh dengan kasih sayang.
2. Memelihara kesehatan anak.
3. Memberi alat-alat permainan dan kesempatan bermain.
4. Menyekolahkan anak sesuia dengan keinginan anak.
5. Memberikan pendidikan dalam keluarga, sopan santun, sosial, mental dan juga pendidikan keagamaan serta melindungi tindak kekerasan dari luar.
6. Memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan dan berpendapat sesuai dengan usia anak.
Atas dasar itu orang tua yang bijaksana ankan mengajak anak sejak dini untuk berinteraksi denagn lingkungan sekitar. Saat itulah pendidikan karakter diberikan. Mengenal anak akan perbedaan di selilingnya dan diliatkan dalam tanggung jawab hidup sehari-hari, merupakan sarana anak untuk belajar menghargai perbedaan di sekelilingnya dan mengembangkan karakter di tengah berkembangnya masyarakat. Pada tahap ini orang tua dapat mengajarkan niali-nilai universal seperti cara menghargai orang lain, berbuat adil pada diri sendiri dan orang lain, bersedia memanfaatkan orang lain.
Bapak ibu sebagai orang tua anak, adalah contph keteladanan dan perilaku bagi anak. Oleh karena itu orang tua harus berperilaku baik, saling asih, asah dan asuh. Ibu yang secara emosional dan kejiwaan lebih dekat dengan anaknya harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya baik dalam bertutur kata, bersikap maupun bertindak. Peran ibu dalam pembentukan karakter ini demikian besar, sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa “Wanita adalah tiang negara. Manakala wanitanya baik maka baiklah negara. Manakala wanitanya rusak, maka rusaklah negara”.
Sementara itu sang bapak sebagai kepala keluarga juga harus mampu menajdi teladan yang baik. Karena ayah yang terlibat hubungan dengan anaknya sejak awal akan mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, kemampuan, menolong diri sendiri, bahkan meningkatkan kemampuan yang lebih baik dari anak lain. Kedekatan dengan ayah tentunya juga akan mempengaruhi pembentukan karakter anak.
Begitu besarnya peran orang tua dalam pembentukan karakter dan tumbuh kembang anak, sudah sewajarnya apabila orang tua perlu menerapkan pola asuh yang seimbang (authoritative) pada anak, bukan pola asuh yang otoriter atau serba membolehkan (permissive).
Pola asuh yang seimbang (authoritative) akan selalu menghargai individualitas akan tetapi juga menekankan perlunya aturan dan pengaturan. Mereka dangat percaya diri dalam melakukan pengasuhan tetapi meraka sepenuhnya mengahrgai keputusan yang diambil anak, minat dan pendapat serta perbedaan kepribadiannya. Orang tua dengan pola asuh model ini, penuh dengan cinta kasih, mudah memerinci tetapi menuntut tingkah laku yang baik. Tegas dalam menjaga aturan bersedia memberi hukuman ringan tetapi dalam situasi hangat dan hubungan saling mendukung. Mereka menjelaskan semua tindakan dan hukuman yang mereka lakukan dan minta pendapat anak.
Anak dari orang tua yang demikian akan merasa tenang dan nyaman. Mereka akan menajdi paham kalau mereka disayangi tetapi sekaligus mengerti terhadap apa yang diharapkan dari orang tua. Jadi anak sejak pra sekolah akan menunjukkan sikap lebih mandiri, mampu mengontrol dirinya, biasa bersikap tegas dan suka eksplorasi. Kondisi yeng demikian itu tidak akan didapatkan anak bila orang tuanya menerapkan pola asuh otoriter atau permisif. Karena anak-anak di bawah asuhan otoriter akan menjadi pendiam, Penakut dan tidak percaya pada diri mereka sendiri. Sementara anak-anak yang diasuh dengan model permisif akan menajdi anak yang tidak mengenal aturan dan norma serta idak memiliki rasa tanggung jawab.
Dengan berkaca pada kondisi saat ini, sudah saatnya orang tua sekarang mengambil peran lebih untuk mengembangkan karakter dan memberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal agar anak menjadi manusia berkualitas.
F. Kesimpulan
Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dikenal oleh anak, jadi dalam lingkungan keluargalah watak dan kepribadian anak akan dibentuk yang sekaligus akan mempengaruhi perkembangannya di masa depan.
Di mata anak, orang tu (ayah ibu) adalah figur atau contoh yang akan selalu ditiru oleh anak-anaknya. Oleh sebab itu, ayah ibu harus mampu memberi contoh yang baik pada anak-anaknya, memberi pengasuhan yang benar serta mencukupi kebutuhan-kebutuhannya dalam batasan yang wajar.
Dengan memainkan peranan yang benar dalam mendidik dan mengasuh anak, anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Dan yang tidak kalah pentingnya, anak akan tumbuh menjadi anak yang berkarakter tidak mudah larut oleh budaya buruk dari luar serta menjadi anak yang berkepribadian baik sebagai aset generasi penerus bangsa di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA
Anik Rahmani Yudhastawa.2005. “Pendampingan Nonton Televisi Sejak Balita”. Kedaulatan Rakyat, 13 Mei 2005 hal. 10.
Gunarwan. 2005. “Tanamkan Nilai Moral Dalam Keluarga”. Kedaulatan Rakyat 11 Juli 2005.
Herini Sarminto, ES. 2004. “Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan Cara Penilaiannya dalam Keluarga dari Segi Kesehatan”. Makalah seminar Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini, 14 Agustus 2004 di JEC Yogyakarta.
Hibana S. Rahman. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Penerbit Galah.
Mardiya. 2000. Kiat-kiat Khusus Membangun Keluarga Sejahtera. Jakarta : BKKBN Pusat.
Noor Siswanto. 2002. “Konvensi Hak Anak Sebagai Prinsip Perlindungan Anak”. Makalah. Yogyakarta : Dinas Sosial Propinsi DIY.
Sri Mirmaningtyas. 2005. “Pendidikan Karakter Anak dan Masa Depan Bangsa”. Kedaulatan Rakyat 21 Juli 2005
http://hariyadi8990.blogspot.com/2012/10/peranan-orang-tua-dalam-pembentukan.html
Sri Sugiharti. 2005. Penjajagan Kebutuhan Tentang Pemenuhan Hak Anak di Dusun V Peranti Desa Gadingharjo Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul DIY. Yogyakarta : Balitbang BKKBN DIY.
Suharsimi Arikunto, 2004. “Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini”. Makalah Seminar Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini, 14 Agustus 2004 di JEC Yogyakarta.
Sunartini. 2001. Peran Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Anak yang Berkualitas dan Berbudaya. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran UGM.

Jumat, 16 Mei 2014

ENDLESS LOVE

                                                                      "Endless Love"
                                                                                            (feat. Lionel Richie)



My love
There's only you in my life
The only thing that's right

My first love
You're every breath that I take
You're every step I make

And I
I want to share
All my love with you
No one else will do

And your eyes
They tell me how much you care
Oh, yes you will always be
My endless love

Two hearts
Two hearts that beat as one
Our lives had just begun

Forever
I'll hold you close in my arms
I can't resist your charms

And love
I'll be a fool for you
I'm sure
You know I don't mind
Whoooooa, you know I don't mind

'Cos you
You mean the world to me
Oh, I know
I know I found in you
My endless love



Oooooooh
And love
I'll be that fool for you
I'm sure
You know I don't mind
Whooooa, you know I don't mind
And yes
You'll be the only one
'Cos no one can't deny
This love I have inside
And I'll give it all to you
My love
My endless love

Kamis, 15 Mei 2014

YOUR MY INSPIRATOR SHIZUKO RIZMADHANI. AND,I'M SO PROUD ALL OF YOU

 
     YOUR MY INSPIRATOR SHIZUKO RIZMADHANI. AND,I'M SO PROUD ALL OF YOU
 
Foto: Entah harus dari mana gue mulai menulis tentang ke-gembiraan yang gue alami hari ini. 
 Berawal wkt gue mendengar berita duka yg hangat dibicarakan beberapa bulan lalu tepatnya tanggal 24-12-2013 Seorang pelajar SMA yang meninggal dunia di gunung gede pangrango. Awalnya biasa aja gue cuma nanggepin seakan2 ngeledek/nyukurin/dsb. ''belagu sih naik naik gunung segala''kata gue. Karna ka ana (kakak sepupu) heboh dengan pemberitaan itu sampe2 dia kepoin akun semua sosial media,kepoin temen2nya,segalanya dia kepoin deh pokoknya.
Gue: "kak lo ribet bgtsih kenal kagak apa kagak sedihnya sesedih ini" 
Ka ana: "Kasian tau dat manaan cewek naik gunung gimana ya perasaan temen2nya wkt dia meninggal"
Gue: "WHAAAAAATTTTT?????CEWEK?SERIUS LO?
Nah mulai dari gue tau kalo dia cewek gue lgsg kepikiran dan ikut sedih berduka cita atas kepergiannya Shizuko Rizmadhani,yap itu adalah nama anak SMA yg meninggal dunia di gunung gede pangrango. Gue sih agak asing denger namanya,karna kekepoan gue dan ka ana yg sangat besar ahirnya kita ber2 cari tau ttg dia biodata,alamat,nama kakak bapa ibu dan adeknya kita ber2 sampe tau. Dan kita juga tau kalo dia keturunan jepang makanya namanya agak asing. 
Sampe ahirnya ada laki-laki yg kita tau kalo dia yg nolong shizuko wkt dia sakaratul maut,dia nulis cerita ttg kepergian shizuko di akun bloggnya. Kita lgsg buru2 cari link-nya terus baca dari awal sampe akhir sampe2 kita gasadar disitu kita udah nangis sesegukan huhu:'''(. 
   Selang bbrp bulan ttg berita duka itu. 
Pada suatu hari.... *jiaaaaah gaya lu wi wakak* Lanjut. Ka ana lagi liat-liat dan ngelike2  akun instagram-nya almahrum terus ada cowok nge-mention "ini siapa ya @anafithriana" dan mention-an mereka sampe kepada minta pin bb-nomor tlfn-sampe kemudian firman (nama sahabatnya shizuko) ngajak ziarah ke makam shizuko. Tanpa basa-basi ka ana langsung setuju dan ngajak gue. 
Hari ini,kamis 14mei2014 hari yg kita sepakati utk pergi ziarah. Dengan perasaan yg sangat excited,wow,amazing,wonderfull,beautiful,handsome eh eh keterusan maaf maaf pemirsa gacontrol hehe:* Pokoknya kegembiraan kita ber2 gabisa diungkapin lewat kata-kata deh!!!!yeay!!!
Kita janjian di per3an bulakapal (nama salah satu.daerah)Tepat jam 10wib gue dan kana sampe di lokasi,dan firman blm dtg kita mutusin buat beli minum dulu di alfamart sembari nunggu firman. Ini anak agak rese sbnrnya,kita dibiarin nunggu sampe 1jamlewat dan kita sampe nunggu di3tempat yg berbeda. hufft... kira2 jam 11lewat firmanpun dateng dan karna blm kenal kita salam sapa dulu. 
Ka ana: "firman yah?aku ana,ko lama sih?"
firman: " firman. maaf lama tadi disekola ada urusan dulu"
Ka ana: "kenalin ini sepupu aku"
gue: "dwi,salam kenal yaa"
tanpa banyak ngobrol kita lgsg on the way ke TPU dimana shizuko dimakam-kan. Sesampainya di TPU,kita lgsg nyari makamnya shizuko,terus langsung duduk dan gak lupa yang pertama kita panjatin doa utk shizuko supaya amal dan ibadahnya diterima disisi yg maha kuasa. perasaan gue sendiri: seneng bgt,yg pasti gak nyangka aja bisa sampe depan pusara almahrum shizuko. Senyum2 sendiri,gemeteran,gugup maximal deh pokonya. Seneng bahagia gembira wah pokoknya segala rasa ada deh di hati gue wkt liat pusara shizuko. 
 Seneng bisa kenal zuko,bisa kenal temen zuko,tau pribadi zuko yang baik hati,pintar,dan murah hati,serta ketabahan keluarga zuko waktu zuko dipanggil pulang ke pangkuan sang khalik. 
Salam kenal yaa shizuko,aku dwi fans berat kamu sekarang. Sayang bgt, kenapa aku kenal kamu justru saat kamu udah gabisa ditemuin lagi. Gimanapun aku seneng banget bisa kenal kamu lebih dalam walaupun kita gaakan bisa jumpa. Aku janji kalo ada waktu luang aku bakal berkunjung lagi kerumah kamu disini. Tenang di surga yaaa shizuko... aku bakal selalu kirim doa buat kamu.
:):):)
Entah harus dari mana gue mulai menulis tentang ke-gembiraan yang gue alami hari ini.
Berawal wkt gue mendengar berita duka yg hangat dibicarakan beberapa bulan lalu tepatnya tanggal 24-12-2013 Seorang pelajar SMA yang meninggal dunia di gunung gede pangrango. Awalnya biasa aja gue cuma nanggepin seakan2 ngeledek/nyukurin/dsb. ''belagu sih naik naik gunung segala''kata gue. Karna ka ana (kakak sepupu gue) heboh dengan pemberitaan itu sampe-sampe dia kepoin akun semua sosial media,kepoin temen2nya,segalanya dia kepoin deh pokoknya.
 
Gue: "kak lo ribet bgtsih kenal kagak apa kagak sedihnya sesedih ini"
Ka ana: "Kasian tau dat manaan cewek naik gunung gimana ya perasaan temen2nya wkt dia meninggal"
Gue: "WHAAAAAATTTTT?????CEWEK?SERIUS LO?
 
Nah mulai dari gue tau kalo dia cewek gue lgsg kepikiran dan ikut sedih berduka cita atas kepergiannya Shizuko Rizmadhani,yap itu adalah nama anak SMA yg meninggal dunia di gunung gede pangrango. Gue sih agak asing denger namanya,karna kekepoan gue dan ka ana yg sangat besar ahirnya kita ber2 cari tau ttg dia. Biodata,alamat,nama kakak bapa ibu dan adeknya kita ber2 sampe tau. Dan kita juga tau kalo dia keturunan jepang makanya namanya agak asing.
Sampe ahirnya ada laki-laki yg kita tau kalo dia yg nolong shizuko wkt dia sakaratul maut,dia nulis cerita ttg kepergian shizuko di akun bloggnya. Kita lgsg buru2 cari link-nya terus baca dari awal sampe akhir sampe2 kita gasadar disitu kita udah nangis sesegukan huhu:'''(.
 
Selang bbrp bulan ttg berita duka itu.
 
Pada suatu hari.... *jiaaaaah gaya lu wi wakak* Lanjut. Ka ana lagi liat-liat dan ngelike2 akun instagram-nya almahrum terus ada cowok nge-mention "ini siapa ya @anafithriana" dan mention-an mereka sampe kepada minta pin bb-nomor tlfn-sampe kemudian firman (nama sahabatnya shizuko) ngajak ziarah ke makam shizuko. Tanpa basa-basi ka ana langsung setuju dan ngajak gue.
Hari ini,kamis 14mei2014 hari yg kita sepakati utk pergi ziarah. Dengan perasaan yg sangat excited,wow,amazing,wonderfull,beautiful,handsome eh eh keterusan maaf maaf pemirsa gacontrol hehe:* Pokoknya kegembiraan kita ber2 gabisa diungkapin lewat kata-kata deh!!!!yeay!!!
Kita janjian di per3an bulakapal (nama salah satu.daerah)Tepat jam 10wib gue dan kana sampe di lokasi,dan firman blm dtg kita mutusin buat beli minum dulu di alfamart sembari nunggu firman. Ini anak agak rese sbnrnya,kita dibiarin nunggu sampe 1jamlewat dan kita sampe nunggu di3tempat yg berbeda. hufft... kira2 jam 11lewat firmanpun dateng dan karna blm kenal kita salam sapa dulu.
 
Ka ana: "firman yah?aku ana,ko lama sih?"
firman: " firman. maaf lama tadi disekola ada urusan dulu"
Ka ana: "kenalin ini sepupu aku"
gue: "dwi,salam kenal yaa"
 
tanpa banyak ngobrol kita lgsg on the way ke TPU dimana shizuko dimakam-kan. Sesampainya di TPU,kita lgsg nyari makamnya shizuko,terus langsung duduk dan gak lupa yang pertama kita panjatin doa utk shizuko supaya amal dan ibadahnya diterima disisi yg maha kuasa. perasaan gue sendiri: seneng bgt,yg pasti gak nyangka aja bisa sampe depan pusara almarhum shizuko. Senyum2 sendiri,gemeteran,gugup maximal deh pokonya. Seneng bahagia gembira wah pokoknya segala rasa ada deh di hati gue wkt liat pusara shizuko.
Seneng bisa kenal zuko,bisa kenal temen zuko,tau pribadi zuko yang baik hati,pintar,dan murah hati,serta ketabahan keluarga zuko waktu zuko dipanggil pulang ke pangkuan sang khalik.
Salam kenal yaa shizuko,aku dwi fans berat kamu sekarang. Sayang bgt, kenapa aku kenal kamu justru saat kamu udah gabisa ditemuin lagi. Gimanapun aku seneng banget bisa kenal kamu lebih dalam walaupun kita gaakan bisa jumpa. Aku janji kalo ada waktu luang aku bakal berkunjung lagi kerumah kamu disini. Tenang di surga yaaa shizuko... aku bakal selalu kirim doa buat kamu.
:):):)